15 Mei, 2008

Wakil rakyat kok berantem?

Barusan nonton siaran berita di tv, walaah ada adegan berantem anggota DPRD salah satu provinsi di pulau Jawa. Partai mana? Yang sekarang lagi kisruh, paman memecat keponakan dan keponakan balas memecat paman. Tau kan partai yang saya maksud?:)
Adegan berantemnya macam preman di pinggir jalan saja. Bedanya mereka berantem dengan mengenakan jas, dasi dan kopiah. Hmmm, sungguh pakaian yang pantas ya?!:)
Geli dan jengah melihatnya. Ini wujud nyata kalau bangsa kita haruslah belajar menghormati perbedaan, wakil rakyat kita pun tidak pandai berdiskusi dan menyelesaikan perbedaan pendapat. Solusinya selalu adu otot, capcay deeeh ...
Sesungguhnya, wakil rakyat juga representasi jelas dari karakter rakyat.
Rakyat yang suka main hakim sendiri, wakilnya pun begitu.
Wong, wakil rakyat mewakili rakyat kok, what do u expect? hehe ...

Ketidakpandaian dalam adu mulut dan argumentasi ini sudah terlalu mendarah daging.
Saya sendiri tidak tahu bagaimana memperbaikinya tapi saya janji untuk buah hati , (yang mana generasi penerus, haiyaaaah!) saya akan berikan pendidikan yang memberikan lebih banyak ruang untuk berdiskusi dan berargumentasi.
Bahwa berbeda pendapat itu tidak apa- apa, just don't take it personally beib!
Saya juga akan menuntunnya ke sekolah dimana ia bisa bertemu si batak, si jawa, si cina, si dayak, si kaya, si miskin, si pintar, si bodoh dll.
Saya mau ia belajar kalau berbeda itu indah, dan keseragaman adalah boring huahahaaaa..
Saya ingin ia berkelana jauh, bertemu dengan banyak keagungan Tuhan melalui manusia-manusia yang berbeda warna. Saya ingin ia memahami berbagai sudut pandang yang berbeda. Saya ingin ia lebih mengerti sesamanya, sehingga ia tidak perlu adu jotos dan menyakiti hanya karena orang lain berbeda pendapat dengannya.

Dan semoga pada masanya nanti, ketika ia dewasa, ia sudah berada dalam masyarakat Indonesia yang pandai bertutur dan tidak pamer otot dalam beradu pendapat. Amieeeeeeeeeeeeeeen, doa ibu neh..

Tidak ada komentar: